Yearly Archive 03/02/2024

Pembagian Bansos Beras

Bansos adalah singkatan dari Bantuan Sosial, yaitu program yang diberikan oleh pemerintah pusat atau daerah berupa uang, barang, atau jasa kepada individu, keluarga, kelompok, atau komunitas yang membutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan. Bansos bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, menghadapi situasi darurat seperti bencana atau krisis ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Tujuan utama Bansos:

  • Mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial: dengan membantu masyarakat yang kurang mampu dan rentan. 
  • Meningkatkan kesejahteraan sosial: penerima bantuan, termasuk akses terhadap pendidikan dan kesehatan. 
  • Memberikan bantuan dalam situasi darurat: seperti bencana alam atau krisis ekonomi. 

Bentuk-bentuk Bansos:

Bansos dapat disalurkan dalam beberapa bentuk: 

  • Uang Tunai: Diberikan langsung kepada penerima untuk membeli kebutuhan pokok atau kebutuhan lainnya. 
  • Barang: Berupa kebutuhan pokok seperti beras (Bantuan Pangan), sembako, atau barang-barang lainnya. 
  • Jasa: Bisa juga dalam bentuk pelayanan tertentu. 

Contoh Program Bansos di Indonesia:

  • Program Keluarga Harapan (PKH): Memberikan bantuan finansial secara bertahap kepada keluarga miskin. 
  • Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT): Bantuan dalam bentuk sembako yang disalurkan melalui kartu elektronik. 
  • Bantuan Langsung Tunai (BLT): Bantuan tunai untuk membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok. 
  • Program Indonesia Pintar (PIP): Bantuan pendidikan untuk siswa dari keluarga kurang mampu. 

Penyaluran Bansos:

Penyaluran bansos dilakukan secara bertahap dan terstruktur melalui mekanisme pendataan dan validasi data masyarakat yang membutuhkan. Informasi mengenai penerima bansos dapat diakses melalui aplikasi Cek Bansos atau situs web yang disediakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos). 

Dokumentasi Pembagian Beras di Desa Sumbung:

Pengambilan-Beras-Januari-2024-1-1024x576 Pembagian Bansos Beras

Pengambilan-Beras-Januari-2024-2-1024x576 Pembagian Bansos Beras

Pengambilan-Beras-Januari-2024-3-1024x576 Pembagian Bansos Beras

====================

#desasumbung
#pemdessumbung
꧁ꦄꦝ꧀ꦩꦶꦤ꧀ꦝꦺꦱ꧀ꦱꦸꦩ꧀ꦧꦸꦁ꧂

====================

Kaji Banding dari Pekalongan

Kaji banding adalah sebuah kegiatan studi yang bertujuan membandingkan pelaksanaan kegiatan, metode, dan hasil dari suatu unit atau organisasi dengan unit atau organisasi lain yang dianggap lebih baik atau lebih kompeten, dengan maksud untuk mengadopsi praktik terbaik (best practice) demi peningkatan mutu, kinerja, dan kualitas layanan. Kegiatan ini melibatkan proses belajar, mencari informasi, dan diskusi untuk menemukan cara-cara baru atau perbaikan pada sistem yang ada.

Tujuan Kaji Banding

  • Peningkatan Mutu dan Kinerja: Mempelajari praktik terbaik dari institusi lain untuk meningkatkan kualitas pelayanan, mutu kerja, dan kinerja organisasi. 
  • Perbaikan Sistem: Mengidentifikasi kelemahan dalam sistem yang ada dan mencari solusi atau perbaikan melalui perbandingan dengan institusi lain. 
  • Pengetahuan dan Wawasan Baru: Mendapatkan ilmu, pengalaman, dan wawasan baru mengenai pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan dari pihak lain yang lebih unggul. 
  • Adopsi Praktik Terbaik: Mengadopsi atau mengimplementasikan best practice yang ditemukan pada institusi yang dikaji untuk meraih sasaran yang diinginkan. 

Proses Kaji Banding (pada konteks pelayanan kesehatan seperti Puskesmas) 

  1. Perencanaan: Menentukan tujuan, menghubungi institusi yang akan dituju, dan membuat kerangka acuan kegiatan. 
  2. Pelaksanaan: Mengunjungi institusi yang dituju untuk mengamati, belajar, dan berdiskusi mengenai praktik-praktik yang diterapkan. 
  3. Pembahasan: Melakukan diskusi dan tanya jawab dengan pihak terkait untuk mendalami informasi yang didapat. 
  4. Pelaporan dan Evaluasi: Membuat laporan hasil studi banding dan menyampaikannya kepada pimpinan serta pihak terkait untuk tindak lanjut. 

Kaji banding kesehatan tradisional adalah kegiatan pembelajaran dengan meniru atau membandingkan praktik-praktik terbaik dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional antara dua institusi atau lebih, untuk mendapatkan wawasan dan ide baru dalam mengembangkan pelayanan kesehatan tradisional yang lebih baik. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas, efektivitas, dan efisiensi pelayanan kesehatan tradisional melalui pertukaran informasi dan pengalaman, serta penerapan praktik unggulan yang ditemukan.

Tujuan Kaji Banding Kesehatan Tradisional

  • Meningkatkan Kualitas Pelayanan: Mengidentifikasi dan mengadopsi praktik-praktik terbaik yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan tradisional.
  • Memperoleh Wawasan Baru: Mendapatkan pengetahuan dan ide-ide inovatif dari institusi lain terkait pengelolaan dan pelaksanaan layanan.
  • Memecahkan Masalah: Mempelajari solusi yang telah berhasil diterapkan oleh institusi lain dalam mengatasi tantangan yang serupa di bidang kesehatan tradisional. 
  • Pengembangan SDM: Mempelajari praktik pengembangan sumber daya manusia (SDM) kesehatan, termasuk pelatihan dan penempatan yang sesuai. 
  • Penerapan Praktik Unggulan: Mengkaji tiru dan mengimplementasikan program atau sistem yang terbukti efektif, seperti pelayanan kesehatan tradisional terintegrasi. 

Jenis Pelayanan Kesehatan Tradisional

Kegiatan kaji banding kesehatan tradisional dapat mencakup jenis pelayanan berikut: 

  1. Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris: Penekanan pada penggunaan metode yang telah terbukti secara empiris, atau berdasarkan pengalaman. 
  2. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer: Penggunaan metode kesehatan tradisional yang dapat dikombinasikan atau dilengkapi dengan pelayanan kesehatan konvensional. 
  3. Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi: Upaya penerapan dan penggabungan pelayanan kesehatan tradisional ke dalam sistem pelayanan kesehatan yang ada. 

Contoh Kegiatan Kaji Banding

  • Diskusi dan Tanya Jawab: Melakukan sesi diskusi yang mendalam untuk bertukar informasi mengenai manajemen, sumber daya, dan pelaksanaan program kesehatan. 
  • Kunjungan Lapangan: Mengunjungi fasilitas kesehatan lain untuk mengamati secara langsung praktik terbaik dan sistem yang diterapkan. 
  • Pembuatan Instrumen Kaji Banding: Mengembangkan instrumen atau daftar pertanyaan untuk mengukur dan mengevaluasi aspek-aspek penting dalam pelayanan kesehatan tradisional, seperti analisis kebutuhan SDM dan perencanaan pengembangan SDM. 

DOKUMENTASI KEGIATAN KAJI BANDING DARI KABUPATEN PEKALONGAN

Kaji-Banding-dari-Pekalongan-7-1024x1024 Kaji Banding dari Pekalongan

Kaji-Banding-dari-Pekalongan-5-1012x1024 Kaji Banding dari Pekalongan

Kaji-Banding-dari-Pekalongan-3-1024x461 Kaji Banding dari Pekalongan

Kaji-Banding-dari-Pekalongan-8-1024x461 Kaji Banding dari Pekalongan

Kaji-Banding-dari-Pekalongan-9-1024x1024 Kaji Banding dari Pekalongan

Kaji-Banding-dari-Pekalongan-10-1024x1024 Kaji Banding dari Pekalongan

Kaji-Banding-dari-Pekalongan-11-1024x1024 Kaji Banding dari Pekalongan

====================

#desasumbung
#pemdessumbung
꧁ꦄꦝ꧀ꦩꦶꦤ꧀ꦝꦺꦱ꧀ꦱꦸꦩ꧀ꦧꦸꦁ꧂

====================