Studi Banding Krakitan, Bayat, Klaten

Studi Banding Krakitan, Bayat, Klaten

Krakitan adalah desa terbesar dan terpadat di Kecamatan Bayat yang mempunyai banyak objek wisata terkenal seperti Rowo Jombor.Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Desa Krakitan berjarak 5 km dari ibu kota Kecamatan Bayat. Sementara dari ibu kota Kabupaten Klaten, jarak Desa Krakitan sekitar 10 km ke arah tenggara. Wilayah Desa Krakitan terbagi menjadi enam Kadus Sebagai berikut :

  • Kadus 1 : Drajad, Mbelah, Krakitan, Brumbung, Nglaban, Brengosan, Nayan.
  • Kadus 2 : Winong, Kayuan, Gedangan, Sedan.
  • Kadus 3 : Sutojayan, Bendungan, Pojokan, Batilan, Ngasem.
  • Kadus 4 : Tanjungsari, Duwet, Sidorejo, Brajan , Gempolrejo, Bugel, Jatirejo.
  • Kadus 5 : Selorejo, Jetis.
  • Kadus 6 : Jombor, Koplak, Mojopereng, Sendang Nglebak, Tobong, Tawang Ngasem.

Desa Sumbung melaksanakan Studi Banding ke Desa Krakitan

Studi banding desa adalah kegiatan kunjungan dan pembelajaran antara satu desa atau lembaga desa dengan desa lain yang dianggap berprestasi atau memiliki praktik terbaik, dengan tujuan untuk menambah wawasan, bertukar pengetahuan dan pengalaman, serta mengidentifikasi peluang dan tantangan guna meningkatkan kinerja dan mengembangkan potensi desa. Kegiatan ini dapat dilakukan untuk mengadopsi praktik sukses dalam pengelolaan potensi desa, pengembangan usaha desa (BUMDes), manajemen keuangan, maupun administrasi pemerintahan desa.

Tujuan Studi Banding Desa:

  • Mendapatkan Wawasan: Memahami secara langsung praktik dan strategi yang berhasil di desa lain dalam mengembangkan potensi dan mengelola berbagai aspek pembangunan desa. 
  • Pertukaran Pengetahuan: Berbagi informasi dan pengetahuan praktis antara desa yang berkunjung dengan desa tuan rumah, yang dapat memperkuat kapasitas pengelolaan dan pengembangan usaha desa. 
  • Identifikasi Peluang dan Tantangan: Menemukan peluang baru serta mengidentifikasi tantangan yang mungkin dihadapi desa sendiri, dan bagaimana desa lain mengatasi hal serupa. 
  • Perencanaan Strategis: Mampu merencanakan strategi pengembangan yang lebih efektif dan berkelanjutan berdasarkan pengalaman dan keberhasilan yang sudah ada di desa lain. 
  • Peningkatan Keterampilan: Memperoleh pengetahuan praktis dan keterampilan manajerial dari praktik terbaik di desa tuan rumah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan usaha desa. 
  • Membangun Jaringan: Membangun dan memperluas jaringan kerja sama antar desa dan lembaga desa untuk mendukung kolaborasi dalam mengembangkan ekonomi lokal. 

Contoh Penerapan:

  • BUMDes: BUMDes di satu desa melakukan studi banding ke BUMDes yang sudah berhasil dalam mengembangkan unit usahanya untuk mempelajari strategi pemasaran, manajemen, dan keuangan. 
  • Pertanian: Petani dari satu desa dapat melakukan studi banding ke desa lain yang memiliki praktik pertanian modern atau unggul untuk mengadopsi teknik baru yang lebih menguntungkan. 
  • Pemerintahan Desa: Pemerintah desa dapat mempelajari sistem pengelolaan keuangan, pelayanan publik, atau partisipasi masyarakat yang baik di desa lain untuk diterapkan di desanya sendiri. 

Dokumentasi Kegiatan Studi Banding:

====================

#desasumbung
#pemdessumbung
꧁ꦄꦝ꧀ꦩꦶꦤ꧀ꦝꦺꦱ꧀ꦱꦸꦩ꧀ꦧꦸꦁ꧂

====================

About the author

Admin Sumbung administrator